Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Induksi Persalinan Pada Ibu Bersalin Di RSUD Kabupaten Bekasi Tahun 2011
Abstract
Abstrak
Latar belakang - Persalinan dengan induksi mempunyai resiko baik terhadap ibu ataupun bayinya, tindakan induksi dilakukan dengan pertimbangan menyelamatkan ibu dan bayinya dari kematian. Di Indonesia angka persalinan dengan induksi di 12 Rumah Sakit Pendidikan berkisar antara 2,1% - 11, 8%, dan di Rumah Sakit Swasta sekitar 20%.
Metode -Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, data yang digunakan adalah data sekunder dari catatan medik tahun 2010 di RS Kabupaten Bekasi. Jumlah responden 37 orang . Analisis yang digunakan adalah regresi logistic
Hasil – Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor ketuban pecah dini, denyut jantung janin, hipertensi, secara statistik tidak menunjukan adanya pengaruh terhadap terjadinya induksi persalinan pada ibu bersalin. Faktor posterm memiliki pengaruh terhadap terjadinya induksi persalinan pada ibu bersalin , dimana ibu dengan persalinan posterm (umur kehamilan > 42 minggu) memiliki resiko dilakukan induksi persalinan sebasar 4,083 dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami persalinan posterm (kehamilan antara 38 – 42 minggu) (95% CI :0,78 – 18,16; p = 0,026).
Kesimpulan - Ibu yang mengalami persalinan posterm (umur kehamilan > 42 minggu) memiliki resiko dilakukan induksi persalinan sebasar 4,083 dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami persalinan posterm (kehamilan antara 38 – 42 minggu).